Wirausahawan Muda Perlu Belajar Dari yang Berpengalaman

Kramat 49 – Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sharing session dalam rangka kompetisi Wirausaha Muda Mandiri bertajuk “Program CSR utama Bank Mandiri sebagai wujud Konsistensi Mendukung Tumbuh Kembang Pengusaha Muda Indonesia” yang berlangsung secara daring pada Kamis (23/9).

Pada sharing session kali ini menghadirkan dua pemateri yang sekaligus alumni UAD yaitu Sugeng Handoko Purba sebagai pemenang WSM Bank Mandiri 2012, dan apt. Bella Kartika Aprillia pemenang WSM Bank Mandiri 2018.

Berkaca dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Gatot Sugiharto selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dalam sambutannya menjelaskan bahwa diskusi kali ini menjadi sangat penting, sebab belajar dari dua pemateri berpengalaman, sehingga kita dapat inspirasi tentang bagaimana cara berwirausaha. Karena dari Kemendikbudristek tidak hanya membekali mahasiswa dengan kompetensi-kompetensi akademik yang sesuai dengan jurusannya, tetapi juga membekali dengan bidang-bidang yang lain non-akademik dan tentu ini bekal yang sangat penting termasuk dalam bidang kewirausahaan.

“Untuk menjadi wirausahawan itu prosesnya tidak sederhana, ada banyak hal yang perlu dilakukan, tentu belajar sesuatu itu yang tepat adalah dengan ahlinya,” tambah Gatot.

apt. Bella Kartika Aprillia selaku pemateri pertama berbagi pengalaman dan proses hingga ia mendapat juara. Bella bercerita bahwa berwirausaha sudah dimulainya sejak tahun 2000-an dengan berjualan gelang karet dari sinilah Bella melatih mentalnya, tak hanya itu saat sudah menjadi mahasiswa pun masih berkutat dengan hal-hal yang berhubungan wirausaha.

Bella menambahkan bahwa tidak semua usaha yang digelutinya berbuah keberhasilan. “Tidak semuanya harus berhasil, tapi apa sih yang paling penting? Agar kita terus bangkit dan itu merupakan pengalaman yang paling mahal karena kita mengalaminya sendiri,” tutur Bella.

Dalam berwirausaha ia mengatakan bukan sekedar uang yang dibutuhkan, tapi juga kepercayaan orang lain kepada kita. Pada akhir sharing tak lupa Bella memberikan tips bagaimana cara mendapat pendanaan dari investor. Ia menjelaskan bahwa 70% Investor melihat personality, jadi mereka bukan tidak percaya pada bisnis kita tapi melihat bagaimana pemaparan bisnis yang kita sampaikan kepada mereka.

Selanjutnya Sugeng Handoko Purba, sebagai pemateri kedua sekilas menceritakan proses keterlibatannya dalam kegiatan Wirausaha Mandiri di Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul. Sebelum itu ia bercerita bagaimana saat masuk UAD sekaligus kegiatan selama menjadi mahasiswa.

Selama kuliah Sugeng aktif di organisasi, menurutnya organisasi sebagai miniatur lab yang bisa di jadikan untuk praktik, dalam organisasi ia belajar bagaimana seni komunikasi, seni lobi, seni membangun sebuah informasi untuk disampaikan kepada pihak lain.

Ia memaparkan mengenai Kewirausahaan Sosial. Pertama dalam hal ini Kewirausahaan Sosial berawal dari sebuah masalah yang menjadi peluang untuk menjadi model “bisnis” yang itu bermanfaat untuk masyarakat, kedua tujuannya tidak hanya profit semata tapi benefit atau dampak positif yang diberikan dari permasalahan itu. (guf/iza/diko)

Sumber SM

Check Also

Muhammadiyah : Serukan Salat Ghaib untuk Korban Konflik Israel-Palestina

KRAMAT49 JAKARTA – Serangan brutal Israel ke Gaza telah mengakibatkan kenaikan dramatis angka kematian di …

Exit mobile version