
Batasan Riya
Kramat 49 – Riyaโ adalah dosa besar yang sering disebut juga syirik kecil. Riya adalah dosa hati yang sangat halus dan tidak terlihat oleh orang lain. Akan tetapi bahayanya sangat besar dan ancaman hukuamnya tidak main-main. Lalu seperti apakah riya dan apa batasanya?
Riya adalah memamerkan amal, ibadah atau prestasi kita kepada orang lain dengan tujuan mendapat pujian dan penghargaan darinya. Riya ini adalah perbuatan hati yang tercela, bahkan riya itu dianggap sebagai asy-syirk al-ashgar (syirik kecil). Suatu amal atau ibadah yang dilakukan secara riya itu niatnya ada dua; pertama: untuk Allah, dan kedua: untuk selain-Nya. Sebagai contoh, orang mendirikan shalat dengan niat karena Allah dan supaya dipuji calon mertua, atau seperti orang yang memberi infak kepada fakir miskin dengan niat karena Allah dan supaya disebut serta dipuji sebagai dermawan. Di sinilah riya itu disebut sebagai syirik kecil, karena orang yang melakukannya telah menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam amal atau ibadah tersebut. Orang yang riya itu berarti tidak ikhlas semata-mata karena Allah Swt dalam melakukan amal atau ibadahnya.
Allah tidak suka orang yang riya dan Dia akan membiarkan orang tersebut bersama sekutunya itu. Dalam hadits qudsi berikut Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menyatakan hal tersebut dengan tegas:
ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ููุงูู ุงูููู ุชูุจูุงุฑููู ููุชูุนูุงููู: โุฃูููุง ุฃูุบูููู ุงูุดููุฑูููุงุกู ุนููู ุงูุดููุฑูููุ ู ููู ุนูู ููู ุนูู ููุงู ุฃูุดูุฑููู ููููู ู ูุนูู ุบูููุฑูู ุชูุฑูููุชููู ููุดูุฑูููููโ. (ุฑูุงู ู ุณูู )
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullahย shallallahu โalaihi wa sallamย bersabda: Allah Tabaraka wa Taโala berfirman:ย โAku Dzat yang paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang di dalamnya itu ia menyekutukan Aku dengan selain-Ku, niscaya Aku tinggalkan ia bersama sekutunya ituโ. (HR. Muslim)
ุนููู ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ููุจูููุฏู ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู: โุฅูููู ุฃูุฎููููู ู ูุง ุฃูุฎูุงูู ุนูููููููู ู ุงูุดููุฑููู ุงููุฃูุตูุบูุฑู. ููุงูููุง: ููู ูุง ุงูุดููุฑููู ุงููุฃูุตูุบูุฑู ููุง ุฑูุณูููู ุงููููุ ููุงูู: ุงูุฑููููุงุกูโ. ููููููู ุงูููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ููููู ู ููููู ู ุงููููููู ูุฉู ุฅูุฐูุง ุฌูุฒููู ุงููููุงุณู ุจูุฃูุนูู ูุงููููู ู: โุงูุฐูููุจููุง ุฅูููู ุงูููุฐูููู ููููุชูู ู ุชูุฑูุงุคููู ููู ุงูุฏููููููุงุ ููุงููุธูุฑููุง ูููู ุชูุฌูุฏูููู ุนูููุฏูููู ู ุฌูุฒูุงุกูโ. (ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ)
Artinya: Diriwayatkan dari Mahmud bin Labid bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda: โSungguh yang paling aku takuti atasmu adalah asy-syirk al-ashgar. Sahabat bertanya: Apa asy-syirk al-ashgar itu wahai Rasulullah? Beliau bersabda: Riya. Allah ketika membalas perbuatan manusia pada hari kiamat berfirman: โPergilah kepada mereka yang engkau riya untuk mereka di dunia, dan lihatlah apakah engkau mendapatkan balasan pada merekaโ. (HR. Ahmad)
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menerangkan hakikat amalan yang dianggap di jalan Allah, yakni yang ikhlas dan diterima di sisi-Nya:
ุนููู ุฃูุจูู ู ููุณูู ููุงูู: ุฌูุงุกู ุฑูุฌููู ุฅูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููุงูู: โุงููุฑููุฌููู ููููุงุชููู ุญูู ููููุฉูุ ููููููุงุชููู ุดูุฌูุงุนูุฉูุ ููููููุงุชููู ุฑูููุงุกูุ ููุฃูููู ุฐููููู ููู ุณูุจูููู ุงููููุโ ููุงูู: โู ููู ููุงุชููู ููุชูููููู ููููู ูุฉู ุงูููู ูููู ุงููุนูููููุง ูููููู ููู ุณูุจูููู ุงููููโ (ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุณูู )
Artinya: โDiriwayatkan dari Abu Musa, ia berkata: Seorang laki-laki datang menghadap Nabi shallallahu โalaihi wa sallam, lalu berkata: Ada orang berperang karena fanatik, berperang karena berani dan berperang karena riya, yang manakah di antara mereka itu yang di jalan Allah? Jawab beliau: Barangsiapa berperang supaya agama Allah itu yang paling tinggi maka ia berada di jalan Allah.โ (HR. al-Bukhari dan Muslim)
ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ููุงูู: ุณูู ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููููู: โ ุฅูููู ุฃูููููู ุงููููุงุณู ููููุถูู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ุนููููููู ุฑูุฌููู ุงุณูุชูุดูููุฏู ููุฃูุชููู ุจููู ููุนูุฑูููููู ููุนูู ููู ููุนูุฑูููููุง ููุงูู: ููู ูุง ุนูู ูููุชู ูููููุงุ ููุงูู: ููุงุชูููุชู ููููู ุญูุชููู ุงุณูุชูุดูููุฏูุชูุ ููุงูู: ููุฐูุจูุชู ููููููููููู ููุงุชูููุชู ููุฃููู ููููุงูู ุฌูุฑููุกู ููููุฏู ูููููุ ุซูู ูู ุฃูู ูุฑู ุจููู ููุณูุญูุจู ุนูููู ููุฌููููู ุญูุชููู ุฃููููููู ููู ุงููููุงุฑูุ ููุฑูุฌููู ุชูุนููููู ู ุงููุนูููู ู ููุนููููู ููู ููููุฑูุฃู ุงููููุฑูุขูู ููุฃูุชููู ุจููู ููุนูุฑูููููู ููุนูู ููู ููุนูุฑูููููุง ููุงูู: ููู ูุง ุนูู ูููุชู ูููููุงุ ููุงูู: ุชูุนููููู ูุชู ุงููุนูููู ู ููุนููููู ูุชููู ููููุฑูุฃูุชู ููููู ุงููููุฑูุขููุ ููุงูู: ููุฐูุจูุชู ููููููููููู ุชูุนููููู ูุชู ุงููุนูููู ู ููููููุงูู ุนูุงููู ู ููููุฑูุฃูุชู ุงููููุฑูุขูู ููููููุงูู ูููู ููุงุฑูุฆู ููููุฏู ูููููุ ุซูู ูู ุฃูู ูุฑู ุจููู ููุณูุญูุจู ุนูููู ููุฌููููู ุญูุชููู ุฃููููููู ููู ุงููููุงุฑูุ ููุฑูุฌููู ููุณููุนู ุงูููููู ุนููููููู ููุฃูุนูุทูุงูู ู ููู ุฃูุตูููุงูู ุงููู ูุงูู ููููููู ููุฃูุชููู ุจููู ููุนูุฑูููููู ููุนูู ููู ููุนูุฑูููููุง ููุงูู: ููู ูุง ุนูู ูููุชู ูููููุง ุ ููุงูู: ู ูุง ุชูุฑูููุชู ู ููู ุณูุจูููู ุชูุญูุจูู ุฃููู ูููููููู ูููููุง ุฅููููุง ุฃูููููููุชู ูููููุง ููููุ ููุงูู: ููุฐูุจูุชู ููููููููููู ููุนูููุชู ููููููุงูู ูููู ุฌูููุงุฏู ููููุฏู ูููููุ ุซูู ูู ุฃูู ูุฑู ุจููู ููุณูุญูุจู ุนูููู ููุฌููููู ุซูู ูู ุฃููููููู ููู ุงููููุงุฑูโ. (ุฑูุงู ู ุณูู )
Artinya: โDiriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya orang pertama yang diadili pada hari kiamat ialah seorang laki-laki yang mati syahid, nikmat-nikmatnya dihadapkan kepadanya maka ia mengenalinya. Allah bertanya: Apa yang engkau lakukan dengannya? Ia menjawab: Saya berperang di jalan-Mu sampai saya mati syahid. Allah berfirman: Engkau bohong, tetapi engkau berperang supaya disebut sebagai pemberani dan sudah disebut begitu. Lalu ia diperintahkan, maka ditariklah ia di atas wajahnya lalu dicampakkanlah ia ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan ia membaca al-Quran. Lalu didatangkanlah ia dan dihadapkanlah kenikmatan-kenikmatannya sehingga ia mengenalinya. Allah bertanya: Apa yang engkau lakukan dengannya? Ia menjawab: Saya mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan saya membaca al-Quran di jalan-Mu. Allah menjawab: Engkau bohong, tetapi engkau mempelajari ilmu supaya disebut sebagai seorang ilmuwan dan engkau membaca al-Quran supaya disebut sebagai seorang qari dan sudah disebut begitu. Lalu ia diperintahkan, maka ditariklah ia di atas wajahnya lalu dicampakkanlah ia ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang dilapangkan dan diberi berbagai macam harta kekayaan oleh Allah. Lalu didatangkanlah ia dan dihadapkanlah kenikmatan-kenikmatannya sehingga ia mengenalinya. Allah bertanya: Apa yang engkau lakukan dengannya? Ia menjawab: Tidak ada jalan yang Engkau suka untuk saya berinfak di dalamnya melainkan saya telah berinfak untuk-Mu. Allah berfirman: Engkau bohong, tetapi engkau melakukan hal itu supaya disebut dermawan dan sudah disebut begitu. Lalu ia diperintahkan, maka ditariklah ia di atas wajahnya lalu dicampakkanlah ia ke dalam neraka.โ (HR. Muslim)
Hadits-hadits di atas memberikan petunjuk agar kita ikhlas, yakni melakukan suatu amal atau ibadah semata-mata hanya karena dan untuk Allah Swt. Al-Fudhail berkata: โMeninggalkan suatu amal karena orang itu riya, melakukan suatu amal karena orang itu syirik, dan ikhlas ialah jika Allah menghindarkanmu dari keduanya ituโ. Dan al-Junaid juga berkata mengenai ikhlas: โIkhlas itu adalah rahasia antara seorang hamba dengan Tuhannya. Ia tidak diketahui malaikat sehingga ia menuliskannya, tidak diketahui setan sehingga ia merusakkannya, dan tidak diketahui hawa nafsu sehingga ia mengaturnyaโ.
Dalam mengerjakan atau meninggalkan sesuatu, niat kita harus ikhlas karena Allah Swt. Hal ini berdasarkan hadits berikut:
ุนููู ุนูู ูุฑู ุจููู ุงููุฎูุทูุงุจู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููููููู: โุณูู ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููููู: โุฅููููู ูุง ุงููุฃูุนูู ูุงูู ุจูุงูููููููุฉูุ ููุฅููููู ูุง ููุงู ูุฑูุฆู ู ูุง ูููููุ ููู ููู ููุงููุชู ููุฌูุฑูุชููู ุฅูููู ุงูููู ููุฑูุณูููููู ููููุฌูุฑูุชููู ุฅูููู ุงูููู ููุฑูุณููููููุ ููู ููู ููุงููุชู ููุฌูุฑูุชููู ุฅูููู ุฏูููููุง ููุตูููุจูููุง ุฃููู ุงู ูุฑูุฃูุฉู ููุชูุฒููููุฌูููุง ููููุฌูุฑูุชููู ุฅูููู ู ูุง ููุงุฌูุฑู ุฅูููููููโ (ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุณูู )
Artinya: โDiriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiyallahu โanhu, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya semua perbuatan itu tergantung kepada niat, dan bagi seseorang itu apa yang diniatkan. Barangsiapa hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya untuk dunia supaya ia mendapatkannya atau untuk perempuan supaya dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai dengan tujuan hijrahnya itu.โ (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Allahu aโlam bishowwab
Sumber Muhammadiyahorid