KRAMAT49 NEWS, YOGYAKARTA—Saat ini dan ke depan ketika orang mendengar kata Muhammadiyah jangan yang terbayang hanya sekolah, rumah sakit, dan layanan atau usaha yang nirlaba. Melainkan yang juga harus menonjol dari Muhammadiyah adalah pilar ekonomi dan bisnis yang semakin kokoh.
Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan, Anwar Abbas pada (17/2) di acara Rapat Kerja Nasional Jaringan Wisata Muhammadiyah. Namun demikian, imbuhnya, bukan berarti Muhammadiyah menjadi organisasi yang seluruhnya berorientasi profit.
Menurutnya, lintasan gerak Muhammadiyah di amal usaha nirlaba tetap berjalan karena sesuai tuntutan zaman. Akan tetapi pada era kekinian, Muhammadiyah juga harus memiliki lintasan gerak di bidang ekonomi yang berorientasi profit/laba.
“Tetapi kita menyadari bahwa saat ini tidak cukup hanya dengan dua pilar (pendidikan dan kesehatan) itu saja. Tetapi kita juga membutuhkan pilar yang ketiga, karena kita juga membutuhkan untuk memajukan dan mendorong organisasi kita lebih maju, lebih hebat, dan untuk lebih modern lagi,” tuturnya.
Pilar ekonomi dan bisnis menurutnya harus semakin dikokohkan di Muhammadiyah, sebab di negeri ini penentu arahnya tidak lagi politisi, maupun birokrat, melainkan mereka adalah kelompok yang menguasai ekonomi dan bisnis. Diharapkan dengan penguasaan ekonomi dan bisnis, Muhammadiyah bisa menjadi penentu di negeri ini.
“Tetapi benih untuk itu sudah kita semai, prinsipnya, dan amanatnya sudah diletakkan di muktamar yang baru lalu (Muktamar ke-47 di Makassar),” imbuhnya.
Sejauh ini, Abbas mengaku belum ada unit usaha ekonomi dan bisnis di lingkungan persyarikatan yang belum bisa ditonjolkan. Termasuk unit usaha miliki personal Warga Muhammadiyah. Mengutip beberapa sumber, Abbas menyebut dari 100 orang terkaya di Indonesia belum ada yang ‘berdarah’ Muhammadiyah.
“Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama ada satu, dua orang dari kita sudah ada yang masuk dalam deretan 100 orang terkaya, dan saya lihat ada beberapa orang yang berpotensi untuk itu”. Katanya.
Oleh karena itu, Abbas berharap Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) ini harus memacu lebih kencang lagi usaha-usahanya dalam merealisasikan hal tersebut. Di tengah situasi sulit akibat pandemi covid-19, JWM harus memikirkan alternatif-alternatif dalam akselerasi penguatan ekonomi melalui wisata.
sumber Muhammadiyah