Kramat49 News, JAKARTA — Doa seorang Muslim akan dikabulkan jika dia memperhatikan syarat-syarat terkabulnya doa.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, terlebih lagi jika doa tersebut termasuk doa-doa yang bersumber dari Nabi Muhammad ﷺ, yang beliau sendiri mengabarkan bahwa doa ini atau doa yang mengandung nama Allah yang paling agung (asmaul husna) pasti akan diterima.
Di antara doa yang dimaksud adalah seperti yang diriwayatkan dalam Sunan dan Shahih Ibnu Hibban dari Abdullah bin Buraidah RA, dari ayahnya, bahwasanya Rasulullah pernah mendengar seseorang sedang berdoa:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu atas dasar persaksianku bahwa Engkau adalah Allah. Tiada yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Yang Mahatunggal, Yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta Yang tiada sesuatu yang setara dengan-Nya.” Nabi ﷺ lalu bersabda:
“Orang itu memohon kepada Allah dengan nama-Nya yang agung. Jika nama-Nya itu digunakan untuk meminta, niscaya akan diberi, dan jika digunakan untuk berdoa, niscaya dikabulkan.” Disebutkan dalam lafaz ang lain: “Engkau meminta kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya yang teragung.”
Masih dalam Sunan dan Shahih Ibnu Hibban dari Anas bin Malik, dia duduk bersama Rasulullah, sementara tidak jauh dari mereka ada laki-laki yang sedang sholat. Dan kemudian, laki-laki itu berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karena Engkaulah pemilik segala pujian. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau, Yang Mahapemberi, serta Pencipta langit dan bumi. Wahai Pemilik keagungan dan kemuliaan. Wahai Dzat yang Mahahidup lagi selalu mengurus semua makhluk.” Maka, Nabi ﷺ bersabda:
“Dia telah benar-benar memohon kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya yang paling agung. Jika nama itu digunakan untuk berdoa, niscaya akan dikabulkan, dan jika nama itu digunakan untuk meminta, niscaya akan diberi”. Kedua hadits ini juga dicantumkan Ahmad dalam Musnad-nya.
sumber Republika