KRAMAT49 NEWS, MAKASSAR – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar perayaan Milad 109 Muhammadiyah di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah Kampus Unismuh Makassar, Sabtu (27/11).
Dalam kesempatan itu hadir Pelaksana Tugas (Plt) GUbernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman beserta empat Bupati di Sulsel, yaitu Bupati Maros AS Chaidir Syam, Bupati Enrekang Muslimin Bando, Bupati Wajo Amran Mahmud, dan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.
Membuka pidato Milad, Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse bersyukur atas perkembangan pesat amal usaha pendidikan Muhammadiyah di wilayah Sulawesi Selatan.
Pada awal kepemimpinannya tahun 2015, jumlah pesantren Muhammadiyah hanya 12 buah, sedangkan Universitas Muhammadiyah hanya ada dua yakni UM Makassar dan UM Parepare.
Saat ini pesantren Muhammadiyah di Sulsel telah berjumlah 28 buah dan Universitas Muhammadiyah bertambah enam, yakni UM Sidrap, UM Palopo, UM Bone, UM Enrekang, UM Bulukumba, dan UM Sinjai. Selain pembangunan AUM, Pembinaan kader juga berjalan dengan baik.
“Pengajian tabligh, tarjih, dan dakwah khusus berjalan dengan baik, pelayanan sosial, penanganan kebencanaan (MDMC), pelayanan hukum, penyelesaian tanah-tanah wakaf dan hibah, dan alhamdulillah dalam periode ini telah menerima kurang lebih 20 hektar tanah hibah dari masyarakat, dan kebanyak dari orang yang tidak bernomor baku Muhammadiyah,” papar Ambo.
Menyambung Ambo Asse, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyatakan bangga sering dianggap sebagai kader Muhammadiyah.
“Saya juga sering dianggap kader Muhammadiyah, dan saya tidak mengelak. Siapa tidak bangga jadi kader Muhammadiyah?” ungkapnya. Muhammadiyah, kata Andi sudah berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno juga bagian dari Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sudah hadir berkontribusi untuk bangsa dan negara sebelum Indonesia merdeka. Muhammadiyah hadir di tengah masyarakat, melalui amal usahanya seperti sekolah, panti asuhan, dan rumah sakit,” imbuhnya.
Acara sendiri dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hajriyanto Y. Thohari secara daring dari Beirut. Akhir acara dilakukan dengan pendanatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Muhammadiyah dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Selain dengan Bupati, adapula penandatanganan MoU Unismuh dengan Rektor Universitas Tadulako, Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Kepala BKKBN Sulsel, dan Ketua DPD IMM Sulsel. Adapula penandatanganan MoU secara daring, dengan Pesantren Nurul Falah Surabaya, dan Direktur PT Bizani.
sumber Muhammadiyah