Terima Silaturahim Dubes Spanyol, PP Muhammadiyah Bahas Potensi Kerja Sama Pendidikan
KRAMAT49 NEWS, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia, H.E. Mr. Francisco De Asis Aguilera Aranda di Kantor PP Muhammadiyah Menteng 23, Jakarta, pada Jumat (1/4).
Diawali dengan ucapan selamat datang di Muhammadiyah, Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan ini.
“Kami lebih familiar dan juga sangat merasa dekat dengan Spanyol. Pertama Spanyol itu bagi bangsa Indonesia yang mayoritas muslim punya sejarah Andalusia, di mana Andalusia itu dekat dengan sejarah Islam, bahkan sekarang kelompok-kelompok yang pergi umroh untuk ibadah di Mekah dan Madinah itu selain mampir ke Turki juga ke Granada, Cordoba, bahkan ke Seville untuk mengetahui jejak sejarah Islam di Spanyol,” kata Haedar yang menyambut secara terpisah melalui online di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Artinya, lanjut Haedar, Spanyol bagi masyarakat Islam menjadi negara yang familiar dan merasa dekat. Menurtnya, ini potensi besar sebenarnya untuk meningkatkan kerja sama di bidang traveling (perjalanan) atau paket wisata.
“Saya sudah dua kali ke sana dan tidak bosan-bosan untuk pergi ke sana,” kata Haedar.
Kedua, Spanyol dengan la liganya juga terkenal di Indonesia. Haedar mengungkapkan bahwa ia adalah penggemar Real Madrid. Modal ini menurutnya modal penting karena selain Liga Inggris, Liga Spanyol terkenal di Indonesia.
Dalam konteks pendidikan, kata Haedar, perguruan tinggi Muhammadiyah juga hubungannya sangat baik bahkan sudah makin banyak mahasiswa untuk ambil Phd di Spanyol. Sehingga ini merupakan jembatan untuk meningkatkan hubungan pendidikan antara Muhammadiyah dan Kerajaan Spanyol.
“Kami berharap bahwa selain kerja sama dibidang pendidikan juga tentu kita ingin lebih meningkatkan kerja sama dalam memahamkan posisi Islam di dunia. Islam Indonesia itu Islam yang moderat, wasathiyah, damai, dan Islam yang inklusif tapi juga dalam gerakan Muhammadiyah Islam yang berkemajuan yang sejalan dengan pemikiran modern bahkan kosmo modern tapi tentu dengan perspektif Islam,” terang Haedar.
Menurut Haedar memahamkan pemikiran Islam yang progresif ini menjadi kepentingan bersama karena tatanan dunia baru sekarang meniscayakan dua hal. Satu, perdamaian menjadi state of mind yang bersifat global. Kedua, kita antar negara harus bisa berkembang bersama.
“Saya pikir ini harus menjadi komitmen global bagaimana kita antar negara bisa maju bersama,” pungkas Haedar.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.