Kramat49 – Jakarta, Kegiatan Pelatihan Relawan Sosial untuk Korban Musibah Gempa Bumi dan Tsunami dilaksanakan selama dua hari. Sabtu-Ahad, 28-29 September 2024 di Hotel Balairung Jakarta Timur. Kegiatan tersebut diikuti oleh relawan sosial Korps Relawan Muhammadiyah, Utusan relawan Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-DKI Jakarta, Utusan Perwakilan Organisasi Otonom di Lingkungan Persyarikatan Tingkat Wilayah serta institusi terkait dengan kebencanaan di wilayah DKI Jakarta. dengan mengambil tema : “Pelatihan Relawan Sosial sebagai upaya Pemenuhan Kebutuhan Support Psikologis & Spiritual Masyarakat“.
Tujuan dilaksanakannya pelatihan adalah 1) Untuk membekali TIM dalam memperoleh data psikologis penyintas, 2) Meningkatkan partisipasi Relawan Sosial dalam emberikan layanan psikologis bagi penyintas yang mengalami trauma, stress dan rasa kehilangan yang berkelanjutan. 3) Memahami prinsip-prinsip dasar dukungan psikososial bagi anak korban bencana dan dapat mempraktekkan berbagai kegiatan dikungan psikososial.
Dalam acara tersebut diawali sambutan Drs. H. Iqbal Rais, selaku Ketua Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, yang menyampaikan kondisi relawan-relawan yang ada di Indonesia saat ini serta menekankan sejarah kerelawanan serta kontribusi dalam membangun masyarakat yang kuat dan peduli.
Drs. H. Agus Salim, Wakil Ketua PWM DKI Jakarta sekaligus sebagai Koordinator Bidang MPKS PWM DKI Jakarta dalam sambutannya, menyampaikan dua hal yang sangat penting. Pertama, bahwa dalam pelayanan sosial itu tidak harus berupa materi, tetapi meliputi pencegahan dan kesiap siagaan dalam menghadapi bencana yang akan terjadi di masa mendatang. Kedua, Muhammadiyah, berperan aktif dan bergerak di bidang dakwah keagamaan, juga aktif dalam sosial dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana.
Pelatihan ini dibuka dan ditutup oleh Mariman Darto, Ketua MPKS PP Muhammadiyah, yang secara resmi membuka pelatihan ini. Ia menggaris bawahi tentang pentingnya pelatihan sebagai upaya membekali para relawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam menghadapi bencana.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah agar membentuk jiwa relawan yang tangguh dan siap dalam memberikan bantuan bagi korban bencana, serta memperkuat jaringan-jaringan sosial di DKI Jakarta. Dengan ditopang jiwa relawan yang tanggung akan menjadikan jiwa sosial yang siap dalam menghadapi tantandan di masa mendatang. (redaksi49)
