Jalin Kerjasama dengan BPKH RI, Muhammadiyah Bangun Gedung Baru untuk Rumah Sakit Tertuanya
Kramat49 News, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Badan Pengelola Keuangan Haji didukung Bank Muamalat melakukan kerjasama untuk pembangunan gedung baru Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (29/10).
Usai pertemuan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan bahwa kerjasama tersebut adalah kerjasama yang bersifat normal, objektif dan membawa kemanfaatan bersama.
“Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah rumah sakit tertua yang dikelola oleh swasta keagamaan dari kaum muslimin yang lahir pada tahun 1923 dan setelah perkembangan yang terus menerus dilakukan, kami ingin reborn, kami ingin bangkit kembali menjadi rumah sakit yang mampu melayani kepentingan masyarakat seluas-luasnya, sebaik-baiknya,” kata Haedar.
“Dan karena itu kami akan membangun rumah sakit atau gedung baru yang lebih baik di kawasan yang selama ini termasuk heritage dari segi cagar budaya tetapi kami ingin tetap menghadirkan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah yang semakin hari semakin baik dalam melayani masyarakat,” imbuhnya.
Menurut Haedar, Muhammadiyah dalam kerjasama ini tetap berprinsip pada kultur Muhammadiyah yakni prinsip amanah, kepercayaan, transparansi dan good governance.
“Kerjasama ini tentu kerjasama yang objektif, yang dibangun di atas keperceyaan, sistem, profesionalitas yang transparan sehingga kerjasama Muhammadiyah dengan berbagai pihak adalah kerjasama yang berdiri tegak di atas prinsip-prinsip yang benar, prinsip-prinsip yang baik, prinsip-prinsip yang akuntabel dan sekaligus juga prinsip-prinsip yang membawa pada kepentingan bersama, bukan kepentingan golongan atau kepentingan Muhammadiyah sendiri,” tuturnya.
“Dan tidak kalah pentingnya adalah kemaslahatan dan kebaikan untuk masyarakat luas. Muhammadiyah hadir dan seluruh amal usahanya termasuk rumah sakit hadir tidak lain untuk kepentingan masyarakat luas tanpa sekat, tanpa diskriminasi, tanpa ada perbedaan dan batas-batas golongan suku, agama, dan lain sebagainya. Prinsipnya adalah PKO sebagaimana kelahirannya yakni Penolong Kesengsaraan Oemoem,” imbuh Haedar.
Terakhir, Haedar meminta dukungan dari semua pihak dan berpesan agar seluruh komponen masyarakat di antara warga bangsa terus meningkatkan kebersamaan dan persatuan.
“Insyaallah bangsa dan negara kita akan maju di tengah tantangan yang semakin berat. Kuncinya adalah kita harus menyatukan potensi dalam keragaman, potensi dalam perbedaan dan menyatukan potensi di atas peran dan fungsi yang satu sama lain antar komponen bangsa ini yang mungkin berbeda tetapi perbedaan dan keragaman ini justru akan menjadi kekuatan kita untuk bersatu, dan untuk membangun Indonesia menjadi lebih maju,” tutupnya
sumber Muhammadiyahorid