Mengenalkan Muhammadiyah di Level Global, Kata Kuncinya adalah Indonesia
YOGYAKARTA– Indonesianis dalam mengenalkan Muhammadiyah ke dunia global harus mengkontekstualisasikannya dengan historiografi Indonesia, hal itu untuk mempermudah mengenalkan Muhammadiyah pada level global dan ilmuwan internasional.
Menurut Kevin W. Foog, Indonesianis yang berasal dari University of North California, kata kunci untuk menegenalkan Muhammadiyah ke kancah global adalah Indonesia. Di luar Indonesia, Indonesianis dalam mengenalkan Muhammadiyah harus menempatkannya di historiografi Indonesia.
“Jadi saya harus menempatkan tulisan saya dalam historiografi nasional Indonesia agar dapat dipahami oleh rekan-rekan yang ada di luar negeri,” tutur Kevin pada (28/11) di acara Kongres Sejarawan Muhammadiyah yang diadakan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah.
Dalam konteks peran umat Islam dalam kemerdakaan Indonesia menurutnya selama ini belum dipandang secara keseluruhan. Oleh karena itu dirinya tergerak untuk mendalami sumbangan umat Islam dalam proses kemerdekaan Indonesia. Dalam penelusuran sejarah yang dilakukan, dirinya menemukan fakta bahwa sumbangan Muhammadiyah sangat terkemuka.
Peran signifikan Muhammadiyah terhadap kemerdekaan Indonesia didukung oleh kerapian organisasi, sehinga dapat mengatur perannya dengan sangat baik. Menjelaskan bukunya yang berjudul “Spirit Islam pada masa Revolusi Indonesia”, Kevin menyebut di dalamnya terbagi menjadi dua yakni perjuangan masyarakat akar rumput dalam bingkai keislaman yang mengingnkan kemerdekaan Indonesia.
Bagian kedua mengenai politik di pusat Indonesia dan menguak peran muslim di pusaran politik tingkat atas. Dalam pusaran politik tingkat atas, kata Kevin, sangat terlihat jelas peran tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Menurutnya, Muhammadiyah memiliki keorganisasian yang rapi mampu langsung mengubah masyarakat pada level grass root. Muhammadiyah di daerah-daerah membangun laskar-laskar dan melalui gerakan Pandu Hizbul Wathan mampu mengerakkan masyarakat secara luas untuk mengusahakan kemerdekaan Indonesia.
“Saya juga ingin menginggatkan kepada teman-teman bahwa Sabilullah (laskar Muhammadiyah kultural di masyarakat) tidak hanya yang laki-laki tapi juga ada Sabilullah Muslimah,” tuturnya.
Peran Muhammadiyah dalam kemerdekaan Indonesia tidak hanya melalui angkat senjata, tapi juga melalui pemberian inspirasi dengan mars-mars atau lagu untuk menumbuhkan semangat. Terkait itu Kevin Foog menemukan lagu yang diciptakan oleh tokoh Muhammadiyah asal Kalimantan Selatan.
“Saya juga dapat wawancara secara lisan dari tokoh Muhammadiyah Kalimantan Selatan, menceritakan bagaimana Muhammadiyah adalah yang paling jelas, yang paling yakin menyampaikan ini (usaha kemerdekaan) adalah jihad fi sabilullah, ini adalah kewajiban buat orang muslim untuk ikut memerangi orang Belanda supaya Indonesia dapat merdeka,” ucapnya.
Hal-hal seperti itu merupakan inspirasi yang diberikan oleh Muhammadiyah untuk menambah semangat perjuangan umat Islam, termasuk fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh ulama-ulama lokal Muhammadiyah dari Sumatera, Kalimantan, termasuk Jawa yang disampaikan dalam khotbah-khotbah yang ulama Muhammadiyah sampaikan ditiap kesempatan.
smber Muhammadiyah