Wilayah

Halalbihalal Dihadiri Gubernur Jakarta, Singgung Soal Taman Hingga Kesehatan

Kramat49-Jakarta, Kehangatan silaturahmi warga Muhammadiyah Jakarta tampak terlihat dalam acara Halalbilhalal Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jakarta pada Sabtu, (19/04).

Acara tersebut diselenggarakan di Aula Ir. H. Juanda, Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Jl. Kramat Raya No. 49, Jakarta Pusat.

Halalbihalal tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya, mulai dari: Ketua DPRD Jakarta, Ketua MUI Wilayah Jakarta, wakil dari fraksi partai politik, hingga Gubernur Jakarta, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M.

Pada kesempatan tersebut, Pramono Anung menyampai terkait relokasi patung tokoh nasional MH. Thamrin yang sebelumnya berada di Jl. Medan Merdeka Selatan ke Jl. MH. Thamrin.

“Saya sampaikan dalam rapat, saya tidak mau patungnya MH. Thamrin tidak berada di Jl. MH Thamrin. Harus kita pindahkan ke Jl. MH. Thamrin. Karena ini simbol Kota Jakarta, simbolnya Betawi.” – ujar Pramono Anung.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas jasanya dalam membangun Kota Jakarta.

“Ini bentuk penghargaan kita kepada orang yang dianggap berjasa dalam membangun Jakarta, yaitu MH. Thamrin.” – tegasnya.

Selain itu, Gubernur Jakarta juga menyampaikan terkait wacana Pemprov Jakarta untuk memperbarui jam operasional taman-taman di Jakarta.

“Saya memang ingin taman-taman di Kota Jakarta dikelola dengan baik. Banyak taman-taman kita ketika sudah jam 5 sore, tutup.” – jelas Pramono.

Dalam penuturannya, disampaikan bahwa taman-taman yang akan beroperasi dalam 24 jam akan dibekali dengan penerangan maksimal, hingga pengawasan ketat.

“Kalau memang protesnya takut digunakan yang macam-macam, kita buat terang menberang, kita pasang cctv, dan dilokasi tersebut diberikan pengawasan yang luar biasa.” – tegas Gubernur Jakarta.

Baca Juga: Halalbilhalal PWM Jakarta Dihadiri Sejumlah Tokoh, Nurhadi: Masyarakat Jakarta Tinggal Nikmatin

Pramono turut menyampaikan, dari 12 taman yang ada, enam diantaranya akan beroperasi selama 24 jam. Sedangkan sisanya akan beroperasional hingga jam 10 malam.

“Sekarang ini kita tengah menyiapkan 12 taman. Enam taman nanti akan dibuka selama 24 jam, dan sisanya jam 10 malam (termasuk taman akuatik).” – jelas Pramono.

Pramono Anung mengharapkan, taman-taman tersebut dapat menjadi sarana untuk bersilaturahmi dan rekreasi bagi warga Jakarta. Mulai dari diskusi, hingga sekadar melepas kepenatan setelah beraktivitas seharian.

“Supaya fungsi taman itu benar-benar bermanfaat. Karena Jakarta ini kekurangan tempat untuk bersilaturahmi. Disana kita bisa berdiskusi tentang keagamaa, diskusi tentang buku, dan sebagainya.” – jelas Pramono Anung.

Pada kesempatan yang hangat tersebut, Gubernur Jakarta juga menyampaikan, terdapat tiga taman yang akan didorong menjadi bagian dari ikon Kota Jakarta.

“Ada tiga taman yang akan kami buka dan diupayakan menjadi ikonnya Kota Jakarta, yaitu: Taman Langsat, Taman Leuser, dan Taman Ayodya.” – jelasnya.

Baca Juga: Hadiri Halalbihalal PW Muhammadiyah Jakarta, Ketua DPRD: Ini Kesempatan Pertama Saya Diundang Muhammadiyah

Terkait program pendidikan, pihaknya telah menyalurkan berbagai bantuan pendidikan yang selama ini telah rutin menjadi program dari pemerintah daerah.

“Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Jakarta Lansia, Difabel, dan RT-RW yang honornya dinaikan, Jumantik, PKK, dan sebagainya sudah diberikan kepada masing-masing penerima manfaatnya.” – sebutnya.

Program tersebut diperluas jangkauan penerima manfaatnya guna memastikan anak-anak di Jakarta dapat mengenyam pendidikan tinggi dan meningkat taraf hidupnya melalui pendidikan.

“Supaya ada jaminan bagi keluarga yang tidak mampu bisa menyekolahkan anaknya sampai sekolah tinggi.”

Guna mengoptimalisasi setiap program yang dijalankan, Gubernur Jakarta menegaskan perlunya transparansi dalam pendataan hingga pelaksanaan program tersebut di lapangan. Termasuk, realisasi rencana untuk meningkatkan standarisasi rumah sakit daerah di Jaakarta.

“Sehingga, transparansi disini sangat diperlukan. Termasuk, yang dulu belum sempat diselesaikan mengenai peningkatan standarisasi rumah sakit daerah di Jakarta.” – pungkasnya.

Kegiatan yang dimeriahkan oleh soft launching buku dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jakarta dan festival jajanan UMKM binaan dari Muhammadiyah Jakarta semakin menambah keseruannya.(*)

Related Articles

Back to top button