
PCIM Malaysia Semakin Bertumbuh, Haedar Nashir: Kemandirian adalah DNA Muhammadiyah
Kramat49-Malaysia, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir silaturahmi ke Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah-’Aisyiyah (PCIM-A) Malaysia di Ruhama Gombak, Kuala Lumpur Senin (5/5).
Dilansir dari muhammadiyah.or.id., Haedar mengapresiasi semangat kemandirian yang dimiliki PCIM-A Malaysia.
“Saya pesankan jangan mewah-mewah dan jangan ingin sempurna, karena jika ingin sempurna biasanya ga selesai-selesai,” pesan Haedar.
Menurutnya, hal terpenting saat ini adalah gerakan untuk tugas dan pengembangan yang jangka panjang. Terlepas dari pembangunan fisik semata.
“PCIM dan PCIA Malaysia di mata PP termasuk yang berada di depan. Baik dalam mengembangkan organisasi maupun juga mulai merintis ke Usaha bisnis,” katanya.
Berbeda dengan PCIM lain, PCIM Malaysia mayoritas anggotanya adalah warga negara Indonesia yang menetap lama. Sedangkan kebanyakan PCIM lain rata-rata diisi mahasiswa yang relatif singkat berada di luar negeri.
“Kemandirian itu bapak ibu, adalah DNA Muhammadiyah, sibghahnya Muhammadiyah,” ungkapnya.
Gerakan Muhammadiyah di Malaysia tak hanya hadir secara struktural, tapi juga amal nyata seperti adanya Sanggar Belajar, Taman Kanak-kanak, sampai Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Serta bisnis kuliner yaitu Warung Soto Lamongan (Wasola).
Pesan serupa turut disampaikan Ketua PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini. Dirinya mengapresiasi kemandirian yang dimiliki oleh PCIM-A.
Semangat yang begitu jelas untuk menjadi kepanjangan aksi Persyarikatan di luar negeri, khususnya di Malaysia.
“Kami punya harapan besar dari PCIM-A di Malaysia, khususnya warna dan gerakan keislamannya,” katanya.
Secara khusus Noordjannah Djohantini berpesan supaya kemajuan yang dicapai oleh PCIM dapat diimbangi, bahkan disampaikan oleh PCIA. Sebagai gerakan peresmpuan Islam Berkemajuan, tentu ‘Aisyiyah tak cukup hanya menjadi pelengkap.
Baca Juga: Sampaikan Belasungkawa Kepada Vatikan, Haedar Nashir: Sosok yang Inklusif
Noordjannah berharap, PCIM-A dapat berkembang ke kawasan lain yang belum tersentuh. Selain itu, gerakan kebajikan berupa Sanggar Belajar dapat dijalankan dan berkembang dengan tetap mempertimbangkan kemampuan organisasi.
“Kita harus menyapa mereka semampu kita. Kelompok-kelompok perempuan dan anak-anak di Malaysia harus tersentuh dakwah ibu-ibu,” ungkapnya.
Ikut dalam rombongan silaturahmi ini Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), dan Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Machhendra Setya Atmaja.
Ucapan terima kasih dan sambutan hangat disampaikan oleh Fauzi Fatkhur, Ketua PCIM Malaysia. PCIM-A merasa bangga karena telah dikunjungi oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Terkait dengan proses pembangunan Ruhama, Fauzi Fatkhur menjelaskan gedung ini dibangun dengan semangat kemandirian warga Muhammadiyah di Malaysia.
“Bahkan untuk penyelesaian ini kami lakukan dalam waktu empat hari, dan tinggal sedikit lagi,” sebut Fauzi saat menjelaskan proses penyelesaian gedung.
Dia berharap kedatangan Ketua Umum PP Muhammadiyah beserta rombongan dapat memberikan semangat dan memperkuat silaturahmi warga Muhammadiyah di Malaysia untuk lebih giat bergerak memajukan semua.(*)