AllInternasionalNasional

Muhammadiyah Tampak Eksklusif dari Jauh, Ternyata Sangat Inklusif dari Dekat

KRAMAT49 NEWS, SEMARANG—Mengutip James L Peacock dan Mitsuo Nakamura, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut yang membuat Muhammadiyah maju pelayanan kesehatan, pendidikan, dan amal usaha yang lain disebabkan rasionalitas yang berpondasi iman, dan gerakannya yang tampak eksklusif padahal inklusif.

Menurut Haedar mengutip Peacock, pelaksanaan rasionalitas di Muhammadiyah tetap berpegang teguh kepada iman yang didasarkan pada keyakinan terhadap hal-hal yang sakral dari Al Qur’an dan Hadist. Lebih jauh Haedar menyebut, bahwa rasionalitas yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah bersenyawa dengan purifikasi yang telah ada sejak awal berdirinya.

“Termasuk menjadi organisasi pemurnian Islam terbesar, bahkan organisasi perempuannya ‘Aisyiyah menjadi organisasi perempuan Islam terbesar bukan hanya di Indonesia tapi di dunia,” ucap Haedar pada (4/2) di acara Sidang Doktor PWM Jateng, Tafsir di Universitas Islam Walisongo, Semarang.

Sementara itu, Mitsuo Nakamura menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan yang memiliki ‘banyak wajah’ dalam arti positif. Sebab jika Muhammadiyah dilihat dari jauh akan terlihat doktriner, akan tetapi jika dari dekat akan tampak sistematisasi teologis. Dalam laku tersebut Muhammadiyah diambil dari Al Qur’an dan Hadist.

“Nampak eksklusif bila dipandang dari luar, tetapi sesungguhnya terbuka jika berada di dalam. Secara organisatoris tampak membebani, tetapi sebenarnya Muhammadiyah merupakan suatu perkumpulan yang sangat menghargai pengabdian pribadi,” tutur Haedar mengutip Nakamura.

Guru Besar Bidang Sosiologi ini melanjutkan, bahwa Muhammadiyah terlihat sebagai organisasi yang disiplin akan tetapi sebenarnya tidak ada alat pendisiplinan efektif selain dari kesadaran masing-masing. Sekaligus tampak agresif dan fanatis, padahal sesungguhnya pola penyiarannya perlahan-lahan dan toleran.

Muhammadiyah jika dilihat dari jauh juga akan menampakkan anti Jawa dengan gerakan anti TBC (Tahayul, Bid’ah, dan Khurafat), padahal jika dilihat dari dekat dalam banyak hal Muhammadiyah mewujudkan sikap baik orang Jawa.

“Dua penelitian ini menunjukkan koherensi antara pemurnian dan pembaharuan,” tutur Haedar.

sumber Muhammadiyah

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia

Related Articles

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker