Internasional

Rencana Relokasi Penduduk Gaza ke Indonesia, Yasmi Adriansyah: Harus ada Kebijakan Komprehensif

Kramat49 – Yogyakarta, Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina kembali menjadi sorotan. Program acara Ruang Publik TVMu pada Sabtu (12/04), secara khusus mengadakan

Dilansir dari muhammadiyah.or.id., dalam wawancara ekslusif tersebut, Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yasmi Adriansyah menegaskan sikap Muhammadiyah yang sejalan dengan pemerintah Indonesia dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Sikap yang diambil adalah mendukung penuh penghentian genosida, pembantaian, dan penjajahan terhadap rakyat Palestina.

“Kami berkomitmen untuk memerdekakan Palestina dan menyelamatkan bangsanya dari kekejaman yang terus berlangsung,” ujarnya.

Dalam wawancara ekslusif tersebutm Yasmi mengutip laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina yang menyampaikan, sejak Israel melanjutkan serangan di Gaza pada 18 Maret 2025, tercatat lebih dari 1.249 warga sipil tewas, 3.200 orang terluka, dan infrastruktur sipil hancur akibat operasi militer yang meluas.

Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menyoroti rencana kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza.

Rencana tersebut secara cepat memunculkan sikap penolakan keras dari negara-negara Arab, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Aksi Penggalangan Dana untuk Palestina di Lapangan Pendidikan Muhammadiyah Kramat

Perihal rencana tersebut, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto membuka wacana untuk ikut andil dalam evakuasi 1.000 warga Gaza.

Terhadap wacana tersebut, Yasmi menilai perlu pengkajian lebih lanjut yang mendalam guna meminimalisir dampak yang lebih luas.

“Meski berniat baik, evakuasi ini muncul tiba-tiba tanpa konsultasi publik yang memadai. Harus ada kebijakan komprehensif agar tidak kontraproduktif,” katanya.

Yasmi Adriansyah juga turut memperingatkan agar Indonesia berhati-hati, mengingat wacana serupa dari Israel dan AS cenderung mengarah pada pemindahan permanen warga Gaza.

Baca Juga: Muhammadiyah Keluarkan Tujuh Poin Pernyataan Sikap, Perang Israel dan Palestina

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini turut mengapresiasi upaya kemanusiaan Muhammadiyah yang terus mengalir.

Upaya yang dilakukan meliputi: bantuan sosial, pendidikan, dan kesehatan untuk Palestina. Namun, ia menekankan bahwa solusi politik adalah kebutuhan mendesak.

“PBB dan organisasi internasional sulit diharapkan karena Israel secara terang-terangan melanggar hukum internasional, didukung kuat oleh AS,” ungkapnya.

Sebagai langkah konkret, Yasmi mengusulkan penguatan hubungan bilateral, seperti antara Indonesia dan Palestina, untuk memberikan bantuan langsung.

Bahkan secara pribadi, mengemukakan pentingnya dukungan militer untuk mengamankan situasi di Gaza, sebelum bantuan kemanusiaan dapat dijalankan maksimal.

“Yang paling mendasar, kita harus terus menyuarakan hak kemerdekaan Palestina,” tegasnya.

Dengan masih berlangsungnya konflik antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza, bantuan akan terus diupayakan untuk dapat sampai ke daerah konflik tersebut dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung. (*)

Related Articles

Back to top button