Varian Omicron Terdeteksi di 38 Negara, MCCC Ajak Masyarakat Semakin Waspada
KRAMAT49 NEWS, JAKARTA – Ditemukannya varian baru virus Covid-19, Omicron di Afrika Selatan membuat sejumlah negara gusar. Hingga Jumat (3/12), ada 38 negara yang telah mendeteksi kasus Covid-19 varian Omicron. Dua di antaranya adalah negara terdekat Indonesia, yakni Malaysia dan Singapura.
Meskipun belum diketahui tingkat keparahan varian Omicron, beberapa ahli menyebut varian Omicron dalam dua pekan ini memiliki jumlah mutasi sebanyak 50 jenis atau empat kali lipat dari varian Delta.
Bagi Wakil Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Corona Rintawan, munculnya varian Omicron jelas membuat kekhawatiran. Apalagi masyarakat akhir-akhir ini dianggap mulai longgar dan abai terhadap protokol kesehatan seiring dengan menurunnya kasus positif.
Dokter spesialis kedaruratan medis ini pun berharap pemerintah bertindak cepat meningkatkan screening dan meningkatkan pelacakan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama saat sebelumnya telat mendeteksi keberadaan varian Delta.
“Jangan-jangan di Indonesia sudah muncul tapi belum terlacak,” timbang Corona Rintawan, Senin (6/12). Dirinya juga memuji kesigapan pemerintah memanjangkan masa karantina bagi pelancong dari negara asing selama 3 hari menjadi sepekan dan terakhir menjadi genap 10 hari.
“Saya kira ini kebijakan yang bagus,” tuturnya.
Corona Rintawan juga berharap pemerintah mempertegas soal kebijakan pembatasan mobilitas dan pendisiplinan protokol kesehatan. Muhammadiyah dalam hal ini menurutnya bersikap konsisten mendisiplinkan organisasi dan kegiatan Persyarikatan agar tetap sesuai dengan panduan para dokter.
“Sehingga harapannya dengan kita menunda kegiatan berkerumun dalam jumlah besar di satu ruangan itu bisa mengurangi resiko terjadinya kenaikan kasus. Kemudian untuk salat berjamaah kita masih memberlakukan jaga jarak meskipun beberapa instansi sudah longgar sambil kita melihat juga tren dengan adanya variasi Omicron yang sekarang ini,” kata Corona Rintawan.
Menjelang natal dan tahun baru (nataru), Corona Rintawan berpesan agar masyarakat menghindari kegiatan berkerumun yang tidak esensial sembari berharap tidak terjadi lagi ledakan kasus seperti yang sebelumnya.
“Kita memang menghimbau untuk masyarakat. Sementara tunda dulu untuk kegiatan-kegiatan natarunya terutama yang memang berkerumun dalam jumlah besar apalagi yang di ruangan tertutup yang ventilasinya jelek,” pungkas Corona.
sumber Muhammadiyah