
Merawat Bumi Jadi Tanggung Jawab Kita Semua
Kramat49-Jakarta, Manusia sebagai khalifah di bumi ini tentu saja tidak hanya untuk memimpin umat manusia. Namun juga memiliki tugas penting untuk menjaga dan merawat bumi sebagai tempat tinggal mereka.
Planet bumi sebagai tempat tinggal manusia sejatinya sudah berusia sangat tua. Kita dapat dengan mudah mengetahui rapuhnya muka bumi tempat kita berpijak dari semakin banyaknya bencana hidrometeorologi dalam kurun waktu beberapa tahun ini.
Saat bencana terjadi, tidak sedikit diantara kita yang menyalahkan alam. Padahal, kita harus berintrospeksi diri bahwa secara sadar atau tidak bencana tersebut hadir karena kurangnya manusia dalam menjaga keseimbangan alam.
Dilansir dari muhammadiyah.or.id., Sejatinya planet bumi yang kita tinggali dan dinikmati segala isinya adalah amanah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk jaga, rawat dan lestarikan bersama.
Secara otomatis, sebagai wujud ketaatan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-A’raf: 56, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Begitu pula dalam ayat berikutnya dalam surah Al-A’raf: 57: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”
Baca Juga: Pelatihan Relawan Sosial untuk Korban Musibah Gempa Bumi dan Tsunami di Prov. DKI Jakarta
Dua ayat tersebut telah menyampaikan pada kita sebuah hikmah penting. Pada hakikatnya, manusia secara eksplisit diperintahkan untuk merawat alam dan lingkungan, serta mencegahnya menuju kehancuran.
Perintah untuk menjaga dan merawat kelestarian lingkungan merupakan salah satu upaya dalam menghadirkan kemaslahatan bagi kehidupan manusia.
Secara sederhanya, kita dapat membayangkan jika lautan, sungai, dan udara telah tercemar oleh limbah pertambangan, industri. Termasuk tercemar pula oleh pola pengelolaan sampah yang buruk. Semuanya akan memberikan efek samping yang kembali dirasakan oleh manusia.
Saat manusia di bumi mendapati laut dan sungai tercemar, maka dampaknnya akan terasa pada rantai ekosistem lingkungan lainnya. Mulai dari habibat ikan yang terancam, sampai fungsi laut bagi ekosistem iklim kita ikut rusak.
Begitu pula saat udara di bumi sudah tercemar oleh polutan akibat penggunaan energi fosil dan batu bara. Hal tersebut dapat memicu pelbagai penyakit berbahaya bagi manusia. Hal serupa juga berlaku pada sampah plastik yang rawan mengkontaminasi bahan makanan sehari-hari.
Sebab itu, menjaga kemaslahatan lingkungan menjadi suatu hal yang utama. Selain sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Merawat bumi juga termasuk tanggung jawab kita bersama sebagai makhluk yang menghuninya.
Baca Juga: Enam Pilar Pemberdayaan Umat
Merawat bumi dan lingkungan tempat kita tinggal bisa dimulai dari hal sederhana, seperti: tidak membuang sampah sembarangan, menanam berbagai jenis tanaman di pekarangan rumah, mengurangi penggunaan barang berbahan plastik, hingga menggunakan energi listrik seperlunya.
Seiring dengan semakin tersadarkannya manusia akan tanggungjawabnya dalam menjaga kelestarian lingkungan, membuat setiap insan telah ikut andil dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah-fi-al-ardh atau penjaga bumi. Demikianlah arti pentingnya bagi mereka yang bertaqwa. (*)